Deep In My Heart

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Who Am I

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Profil Kesuksesan

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

JOGJA - Never Ending Asia

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Ekspresi Diri Remaja

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday 25 April 2013

Profil Kesuksesan

Sukses adalah sebuah kata sederhana namun mamiliki segudang pengertian, singkat tapi mempunyai makna yang begitu dalam. Sejak kecil sudah ditanamkan dalam benak kita untuk berjuang, berusaha keras meraih kesuksesan. Bahkan hingga dewasa, semua yang kita lakukan tidak pernah lepas, tidak pernah jauh dari apa yang ingin kita capai yaitu kesuksesan. Tapi sebenarnya apa sih kesuksesan itu?

Pertama-tama saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Aneke Dewi Rahayu yang telah memberikan tugas ini kepada saya guna membantu saya untuk lebih mengenal lebih mendalam apa maksud dan tujuan saya sekolah, kuliah, dan kerja nantinya.
Dimata khalayak banyak (umum), sukses itu identik dengan impian, tujuan atau cita-cita. Disaat kita sudah memperoleh semua impian, harapan, tujuan atau cita-cita kita tersebut barulah kita menyatakan diri kita sukses. Sedikit banyak saya setuju dengan pernyataan ini. Tapi itu semua kembali kepada masing-masing pribadi, sejauh mana ia memandang sebuah impian, tujuan atau cita-cita.

Saya sendiri memandang bahwa sebuah kesuksesan itu bukan hanya digambarkan dalam memiliki segelimpahan materi tapi lebih dari itu. Adalah sepakat bahwa kemakmuran ekonomi itu menjadi tolok ukur dalam kesuksesan seseorang hanya saja menurut saya masih banyak faktor x lainnya yang menjadi pertimbangan dalam mengukur sebuah kesuksesan. Saya adalah seperti sebagaimana saya ada sekarang. Hal yang paling dominan yang ingin saya wujudkan ialah menciptakan sejumlah relasi (hubungan kerabat) atau patner (hubungan kerja) yang solid, seiya sekata, seperjuangan, setitik darah penghabisan, loyal, responsibility dan berani mempertanggung jawabkan atas segala hal yang dipercayakan kepadanya (accountability). Dimata saya kesuksesan itu adalah sebuah akibat. Akibat atas apa yang saya pikirkan sekarang, dan akibat atas apa yang saya lakukan sekarang. Sama halnya saat kita beranjak memasuki masa remaja, masa-masa dimana kita mulai munyukai lawan jenis (mengenal istilah pacaran). Sebut saja namanya James. Ketika james mulai menyukai ruth, maka james akan belajar mengenal, mencari tau semua tentang ruth.
Berpikir seolah-olah sehati sepikiran dengan ruth,yang intinya berujung pada apa yang menjadi kesukaan ruth adalah kesukaan james, bagian dari hidup james. Begitu juga dengan sukses. Ketika kita ingin meraih sebuah kesuksesan,pasti langkah awal yang akan kita lakukan adalah mencari tau semua tentang kesuksesan. Entah itu berupa bentuknya maupun faktor-faktor pendukung untuk mencapai sebuah kesuksesan. Suka tidak suka, mau tidak mau kita akan banyak belajar mewujudkannya. Perlu diingat bahwa tidak ada kesuksesan yang instan.

Uang bukanlah segalanya sekalipun saya tau segala sesuatu membutuhkan uang. Namun saya yakin bahwa tidak semua hal dapat diukur dengan uang. Kesuksesan yang hakiki menurut saya adalah kesuksesan yang bersifat sosial. Kesuksesan yang diraih karna adanya rasa solidaritas yang tinggi, mampu saling mengisi kekosongan antar pribadi, saling berbagi (sharing), adanya komunikasi dua arah yang saling mendukung satu sama lain dan yang terpenting ialah karna adanya rasa kebersamaan yang erat satu sama lain. Jadi sebuah kesuksesan erat kaitannya dengan campur tangan lain sekalipun saya menyadari bahwa sebenarnya jika saya mau saya pasti bisa untuk mewujud nyatakan segala mimpi dan cita-cita saya.

Mengapa saya mengatakan demikian?
Bisa dibilang saya termotivasi dari perjuangan ibu saya. Pengorbanan beliau mungkin bisa dibilang sudah tiada terhitung banyaknya hanya untuk seorang anak yang tau diri seperti saya. Saya ingat pada suatu saat ketika hari menjelang keberangkatan saya untuk menimba ilmu di Yogyakarta. Ibu berkata demikian “Bet, mama dan bapa sudah tidak punya apa-apa lagi, hanya kalian (saya dan ketiga orang saudara saya) harta mama dan bapa didunia ini. Kuliahlah yang rajin, agar kamu bisa lulus dengan hasil yang maksimal”. Akan betapa kecewanya mereka jika sampai-sampai saya sia-siakan pengorbanan mereka, kerja keras mereka, cucuran air keringat mereka. Ibu adalah tujuan akhir, puncak dari segala yang ingin saya raih. Apapun nanti saya bisa saya dapatkan semuanya hanya untuk keluarga saya, terutama untuk ibu. Dengan segenap hati nurani dan akal budi saya menyakini, bahwa segala sesuatu yang kita lakukan dengan tulus dan penuh kesungguhan pasti hasilnya tidak akan pernah mengecewakan.

Terlebihi sekarang saya bisa merasakan begitu hangatnya sebuah kebersamaan dan persahabatan yang semakin menjadikan saya lebih termotivasi, bersemangat untuk segera menyelesaikan study ini secepatnya. Saya patut bersyukur akan hal itu, karena memiliki sahabat-sahabat yang luar biasa selalu membantu, meluangkan waktu, sabar dalam membimbing saya dsb. Sungguh merupakan sebuah relasi yang tak ternilai harganya.
Bagian kesuksesanku adalah ketika bisa membalas segala kebaikan mereka kelak disuatu masa.

Bicara tentang sebuah kesuksesan, berarti secara tidak langsung juga berbicara tentang proses. Proses untuk menerima, belajar dari orang lain dan bertindak. Orang yang sukses adalah orang yang tau dan mau menerima dan memahami arti dari sebuah proses. Menerut saya masa tersulit untuk mencapai kesuksesan ialah masa untuk menyeimbangkan “balance” antara proses belajar dan proses bertindak.

Kesimpulan :

Profil Kesuksesanku :

ü  Menjalin relasi (kerabat) dan patner kerja sebanyak-banyaknya.
ü  Belajar maksimal di setiap semester.
ü  Sems. 4 berusaha memperoleh beasiswa baik PPA attau BBM.
ü  Menyelesaikan study (Kuliah) minimal 4 tahun.
ü  Lulus dengan IP yang membanggakan orang tua.
ü  Jika diberi kesempatan, ingin kerja sekaligus melanjutkan S2.
ü  Mendapatkan pekerjaan tetap, gaji dipergunakan untuk membantu orangtua membeli rumah pribadi.
ü  Mengembangkan usaha kecil bapa dibidang penjualan sembako dengan mengkombinasikan pengalaman kaka dibidang teknik industry pabrik dan adik SMK Teknologi Informasi.
ü  Usaha keluarga berkembang, mulai beralih untuk membuka lapangan pekerjaan seperti cafee, dan restoran.
ü  Usaha di bidang olahraga : Pembuatan lapangan futsal, billyard dan badminton.
ü  Bekerja sama (rekrutmen) tenaga kerja, terutama sahabat-sahabat di Yogyakarta dan di Kalimantan Tengah.
ü  Harapan terakhir saya ingin memenuhi, mewujudkan segala kewajiban (panggilan saya) sebagai anak yaitu melayani ayah dan ibu, termasuk mencarikan meraka menantu. 

Who Am I ?

Hhm… Sebelumnya perkenalkan puji Tuhan nama saya masih seperti yang dulu Robert Parlindungan Damanik. Biasa di panggil Robert. Saya berasal dari Kalimantan, tepatnya Kalimantan Tengah, Kabupaten Kota Waringin timur, Sampit. Saya adalah anak kedua dari empat orang bersaudara. Saya berasal dari keluarga yang bisa dibilang pas-pasan. Ayah saya adalah seorang wiraswasta dan ibu saya adalah seorang guru. Jujur saja untuk menjadi seorang mahasiswa itu bukanlah sebuah hal yang mudah bila harus dibandingkan dengan pendapatan kedua orang tua saya. Berbekal dengan penghasilan seorang guru yang notabenenya jelas berbeda dengan penghasilan guru diluar daerah dan pendapatan dari sebuah kios kecil yang dikelola seorang ayah mungkin bisa dibilang sangat minim sekali untuk membiayai biaya operasional sehari-hari ditambah dengan biaya sekolah sekolah dan kuliah anak-anaknya. Tapi saya bersyukur kedua orang tua saya adalah orang yang pekerja keras, bertanggung jawab, tangguh, empatik, dan ulet. Ada pribahasa yang mengatakan buah jatuh tak jauh dari pohonnya dan aku rasa itu benar adanya. Mungkin bagi dunia saya hanya setetes air dari luasnya lautan. Kecil dan gampang pecah. Bening dan mudah lenyap. Namun cukup satu hal yang saya tahu, saya dilahirkan bukan untuk jadi pecundang. I was born in here, in this word to became a winner. It’s my word, it’s my choise!!.

So, who am I? Siapakah saya? Saya adalah seekor ulat yang sedang belajar mencari jati diri, dan berusaha menikmati suatu proses dalam sebuah kepompong serta mau menentukan suatu keputusan untuk menjadi seekor kupu-kupu yang sukses dalam menekuni suatu bidang aspek kehidupan. Saya hanyalah seorang anak, seorang kaka, seorang teman, seorang sahabat dan seorang mahasiswa yang sedang berupaya untuk mewujudkan segala bentuk impian, harapan, keinginan dan cita-cita dari diri sendiri dan orang-orang disekitar saya. Saya sadari bahwa masih begitu banyak kekurangan yang  ada dalam diri ini. Masih ada ratusan bahkan berpuluh-puluh ribu sifat yang mungkin saja kerap menyakiti, melukai, menghancurkan, mematahkan segala tekat dan angan-angan mereka, orang-orang disekitarku yang kukasihi. Oleh karena itu dalam mewujudkan sebuah cita-cita dan harapan saya tidak bisa berdiri sendiri, saya membutuhkan support/dukungan penuh dari mereka karena keberadaan mereka sangat berarti buat saya, buat karir saya.

Rasa sosialisme, menghargai dan saling mendukung, memberikan yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah hal yang ingin aku terapkan dan resapi kelak, dimasa yang akan datang dalam hubungannya dengan mewujudkan cita-cita, impian dan harapan, dan dalam hubungannya dengan segala bentuk kegiatan sosial dimasyarakat.

Berbicara tentang cita-cita, impian dan harapan pasti kita tidak asing dengan kata-kata ini: “Bert, nanti selesai sekolah(kuliah) ingin menjadi apa?”. Pertanyaan yang simple tapi cukup menguras keringat. Trus terang kalau untuk orang seperti saya, pertanyaan ini agak sedikit rumit untuk dijawab karena kalau dilihat dari basic/latar belakang, saya adalah siswa lulusan IPA. Sudah jelas sangat berbeda sekali dari jurusan mata kuliah yang saya ambil sekarang. Itu adalah gambaran masa-masa ketika saya ingin memilih perguruan tinggi tempat saya melanjutkan pendidikan. Tapi akhirnya dengan segala pertimbangan dari segala faktor X akhirnya saya memutuskan sendiri untuk memilih jurusan Manajemen dengan harapan nantinya saya dapat mengelola usaha kecil ayah saya, yang mungkin sekarang belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan toko-toko atau ruko-ruko yang lain di luar sana. Tapi saya punya komitmen saya pasti bisa.. bisa.. dan bisa.. mengembangkannya menjadi seperti yang seharusnya. Itulah yang ingin aku capai saat ini. Aku ingin menjadi penerus usaha ayah. Tidak munafik, bila ada kesempatan aku juga ingin membuka kafe, rumah makan, tempat bilyard yang saya rasa potensi keberhasilannya lumayan besar mengingat belum begitu maksimalnya pengembangan usaha tersebut didaerah saya. Usaha apapun yang nantinya akan saya geluti saya akan maksimalkan, oleh karenanya saya ingin bener-bener belajar memahami konsep dan prinsip-prinsip manajemen, manajer sejati.

Alasan mengapa saya ingin menjadi seperti itu ialah karna dorongan hati. Saya mengerti dengan kondisi orang tua saya yang tidak selamanya mungkin akan seperti sekarang. Saya tidak ingin apa yang sudah kedua orang tua saya perjuangkan dengan susah payah, penuh cucuran keringat, sirna… lenyap… hilang begitu saja. Kami sebagai anak-anak mereka saya percaya masing-masing punya tujuan dan impian yang tidak sama. Tapi saya yakin setiap kami mengembangkan potensi kami masing-masing demi tujuan mengembangkan usaha kecil keluarga ini. Saya yakin kaka dan adik-adik saya juga memikirkan hal yang sama dengan saya. Dan saya rasa itu juga yang menjadi harapan anak-anak muda sekarang. Kuliah dengan benar, prestasi bagus dengan IP memuaskan, memahami dan mengamalkan materi jurusan yang diambil sebagai pertanggung jawaban kepada orang tua yang sudah rela berkorban mengorbankan masa tua mereka demi anaknya agar bisa mendapatkan bekal pendidikan minimal yang layak bahkan syukur-syukur bisa lebih dari apa yang mereka (orang tua) dapatkan dimasa lalu.
Belajar banyak dari kisah hidup mereka semakin membuat saya sadar harus menjadi seperti apa saya sekarang dan nanti. Tak ingin menghancurkan impian mereka.

Bagaimana saya mewujudkannya?
Belajarlah sejak dini dengan segala situasi dan kondisi dimana kita berada. Rendahkan diri dan mau belajar. Jangan sungkan untuk bertanya kepada yang lebih dewasa. Saya pribadi sangat senang dengan orang yang mempunyai segudang pengalaman. Banyak hal menarik yang bisa saya pelajari, renungkan tentang kehidupan dunia ini dengan segala penyimpangan dan kebenarannya. Banyak bertanya menunjukan keseriusan, rasa ingin tau yang nanti akan sangat membantu sekali ketika kita dihadapkan pada situasi yang serupa maupun berbeda. Setidaknya kita sudah memiliki sedikit bekal ketika akan memulai atau akan melanjutkan suatu usaha.
Yang terpenting itu mengalahkan diri sendiri dan mau membuka hati untuk terus belajar. Inilah kunci kesuksesan menurut saya. Kesuksesan itu bukan keputusan tetapi kesempatan.
Profesionalisme dan tentukan planning dengan jelas. Jadilah professional dalam segala pekerjaan, entah ketika menjadi karyawan maupun boss. Belajar menikmati dan menghargai suatu proses. Bentuk karakter diri yang kuat mental dan professional. Berikan perencanaan yang jelas mau jadi seperti apa dan bagaimana usaha yang saya dan anda geluti. mempertimbangkan matang-matang sebelum menentukan keputusan.
Tidak kalah pentinya dengan yang diatas ialah membangun sebuah kepercayaan. Bangunlah sebuah kepercayaan sejak dini dan dalam hal apapun dan sekecil apapun. Jadilah pribadi yang bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang telah diberikan kepada kita. Pasti bisa ^^

Seperti yang saya bilang sebelumnya, belajar menikmati dan menghargai suatu proses. Bicara tentang kapan waktu yang tepat untuk mewujudkan itu? akan terjawab ketika kita saya dan anda lagi dan lagi mau belajar menikmati dan menghargai suatu proses.
Terkadang apa yang telah kita kerjakan, berbanding terbalik dengan apa yang kita harapkan. Disilah klimaks ketika menjalani suatu usaha. Oleh karena itu perlu disadari bahwa kegagalan itu adalah bagian dari suatu poses kesuksesan. Seseorang yang sukses ialah mereka yang pernah mengalami beribu-ribu kali kegagalan. Tidak ada seorang pun yang pernah sukses kalau tidak pernah gagal. Inilah trasformasi kehidupan. Namun andai boleh memilih menurut saya semakin cepat mewujudkannya ya semakin baik, tetapi menjalankan/lakukan demi benar bukan demi baik. Prediksi 1 tahun setelah lulus kuliah kalau bisa harus ada dari salah satu planning yang sudah dikerjakan minimal konsepnya pelaksanaan pengembangan usaha terlebih dahulu.

The last, dimana saya akan mewujudkan cita-cita saya?
Dengan tegas saya katakana ditanah kelahiran saya, Kalimantan. Saya ingin menjadikan Kalimantan nantinya sebagai pusat dari usaha keluarga saya. Setelah berkembang dan kondisi memungkinkan barulah saya akan mencoba membuka unit baru dikota-kota proivinsi sekitar step by step. Setelah sudah tersebar beberapa unit dibeberapa provinsi Kalimantan, mungkin saya akan mancoba membuka unit lagi diluar Kalimantan. Jawa, Sumatra, Maluku, Papua dan sebagainya. Saya tau untuk mewujudkan harapan ini sangatlah tidak mudah untuk itu biarlah ini menjadi sebuah motivasibagi saya agar bisa belajar dan bekerja lebih giat lagi nantinya.Tetap untuk lebih memfokuskan pengembangan usaha keluarga lebih dahulu, perencanaan untuk membuka unit bisa dilakukan dikemudian hari jika kondisi dan keadaan sudah memungkinkan.

Akhir kata, mungkin cukup sekian yang dapat saya sampaikan, sangat dibutuhkan kritik dan saran guna dapat tercapainya perencanaan ini kedepannya. Sekian dan terima kasih.