Sukses adalah sebuah kata sederhana namun mamiliki segudang pengertian,
singkat tapi mempunyai makna yang begitu dalam. Sejak kecil sudah ditanamkan
dalam benak kita untuk berjuang, berusaha keras meraih kesuksesan. Bahkan
hingga dewasa, semua yang kita lakukan tidak pernah lepas, tidak pernah jauh
dari apa yang ingin kita capai yaitu kesuksesan. Tapi sebenarnya apa sih kesuksesan
itu?
Pertama-tama saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Aneke Dewi
Rahayu yang telah memberikan tugas ini kepada saya guna membantu saya untuk
lebih mengenal lebih mendalam apa maksud dan tujuan saya sekolah, kuliah, dan
kerja nantinya.
Dimata khalayak banyak (umum), sukses itu identik dengan impian, tujuan
atau cita-cita. Disaat kita sudah memperoleh semua impian, harapan, tujuan atau
cita-cita kita tersebut barulah kita menyatakan diri kita sukses. Sedikit
banyak saya setuju dengan pernyataan ini. Tapi itu semua kembali kepada masing-masing pribadi, sejauh mana ia
memandang sebuah impian, tujuan atau cita-cita.
Saya sendiri memandang bahwa sebuah kesuksesan itu bukan hanya
digambarkan dalam memiliki segelimpahan materi tapi lebih dari itu. Adalah
sepakat bahwa kemakmuran ekonomi itu menjadi tolok ukur dalam kesuksesan
seseorang hanya saja menurut saya masih banyak faktor x lainnya yang menjadi
pertimbangan dalam mengukur sebuah kesuksesan. Saya
adalah seperti sebagaimana saya ada sekarang. Hal yang paling dominan yang ingin saya wujudkan ialah menciptakan
sejumlah relasi (hubungan kerabat) atau patner (hubungan kerja) yang solid,
seiya sekata, seperjuangan, setitik darah penghabisan, loyal, responsibility
dan berani mempertanggung jawabkan atas segala hal yang dipercayakan kepadanya
(accountability). Dimata saya kesuksesan itu adalah
sebuah akibat. Akibat atas apa yang saya
pikirkan sekarang, dan akibat atas apa yang saya lakukan sekarang. Sama halnya
saat kita beranjak memasuki masa remaja, masa-masa dimana kita mulai munyukai
lawan jenis (mengenal istilah pacaran). Sebut saja namanya James. Ketika james
mulai menyukai ruth, maka james akan belajar mengenal, mencari tau semua
tentang ruth.
Berpikir seolah-olah sehati sepikiran dengan ruth,yang intinya berujung
pada apa yang menjadi kesukaan ruth adalah kesukaan james, bagian dari hidup
james. Begitu juga dengan sukses. Ketika kita ingin meraih sebuah
kesuksesan,pasti langkah awal yang akan kita lakukan adalah mencari tau semua
tentang kesuksesan. Entah itu berupa bentuknya maupun faktor-faktor pendukung
untuk mencapai sebuah kesuksesan. Suka tidak suka, mau tidak mau kita akan
banyak belajar mewujudkannya. Perlu diingat bahwa
tidak ada kesuksesan yang instan.
Uang bukanlah segalanya sekalipun saya tau segala sesuatu membutuhkan
uang. Namun saya yakin bahwa tidak semua hal dapat diukur dengan uang.
Kesuksesan yang hakiki menurut saya adalah kesuksesan yang bersifat sosial.
Kesuksesan yang diraih karna adanya rasa solidaritas yang tinggi, mampu saling
mengisi kekosongan antar pribadi, saling berbagi (sharing), adanya komunikasi
dua arah yang saling mendukung satu sama lain dan yang terpenting ialah karna
adanya rasa kebersamaan yang erat satu sama lain. Jadi sebuah kesuksesan erat
kaitannya dengan campur tangan lain sekalipun saya menyadari bahwa sebenarnya
jika saya mau saya pasti bisa untuk mewujud nyatakan segala mimpi dan cita-cita
saya.
Mengapa saya mengatakan demikian?
Bisa dibilang saya termotivasi dari perjuangan ibu saya. Pengorbanan
beliau mungkin bisa dibilang sudah tiada terhitung banyaknya hanya untuk
seorang anak yang tau diri seperti saya. Saya ingat pada suatu saat ketika hari
menjelang keberangkatan saya untuk menimba ilmu di Yogyakarta. Ibu berkata
demikian “Bet, mama dan bapa sudah tidak punya apa-apa lagi, hanya kalian (saya
dan ketiga orang saudara saya) harta mama dan bapa didunia ini. Kuliahlah yang
rajin, agar kamu bisa lulus dengan hasil yang maksimal”. Akan betapa kecewanya
mereka jika sampai-sampai saya sia-siakan pengorbanan mereka, kerja keras mereka,
cucuran air keringat mereka. Ibu adalah tujuan akhir, puncak dari segala yang
ingin saya raih. Apapun nanti saya bisa saya dapatkan semuanya hanya untuk
keluarga saya, terutama untuk ibu. Dengan segenap hati nurani dan akal budi
saya menyakini, bahwa segala sesuatu yang kita lakukan dengan tulus dan penuh
kesungguhan pasti hasilnya tidak akan pernah mengecewakan.
Terlebihi sekarang saya bisa merasakan begitu hangatnya sebuah
kebersamaan dan persahabatan yang semakin menjadikan saya lebih termotivasi, bersemangat
untuk segera menyelesaikan study ini secepatnya. Saya patut bersyukur akan hal
itu, karena memiliki sahabat-sahabat yang luar biasa selalu membantu,
meluangkan waktu, sabar dalam membimbing saya dsb. Sungguh merupakan sebuah
relasi yang tak ternilai harganya.
Bagian
kesuksesanku adalah ketika bisa membalas segala kebaikan mereka kelak disuatu
masa.
Bicara tentang sebuah kesuksesan, berarti secara tidak langsung juga
berbicara tentang proses. Proses untuk menerima, belajar dari orang lain dan
bertindak. Orang yang sukses adalah orang yang tau dan mau menerima dan
memahami arti dari sebuah proses. Menerut saya masa tersulit untuk mencapai
kesuksesan ialah masa untuk menyeimbangkan “balance” antara proses belajar dan
proses bertindak.
Kesimpulan :
Profil Kesuksesanku :
ü
Menjalin relasi (kerabat) dan
patner kerja sebanyak-banyaknya.
ü
Belajar maksimal di setiap
semester.
ü
Sems. 4 berusaha memperoleh
beasiswa baik PPA attau BBM.
ü
Menyelesaikan study (Kuliah)
minimal 4 tahun.
ü
Lulus dengan IP yang membanggakan
orang tua.
ü
Jika diberi kesempatan, ingin
kerja sekaligus melanjutkan S2.
ü
Mendapatkan pekerjaan tetap, gaji
dipergunakan untuk membantu orangtua membeli rumah pribadi.
ü
Mengembangkan usaha kecil bapa
dibidang penjualan sembako dengan mengkombinasikan pengalaman kaka dibidang
teknik industry pabrik dan adik SMK Teknologi Informasi.
ü
Usaha keluarga berkembang, mulai
beralih untuk membuka lapangan pekerjaan seperti cafee, dan restoran.
ü
Usaha di bidang olahraga :
Pembuatan lapangan futsal, billyard dan badminton.
ü
Bekerja sama (rekrutmen) tenaga
kerja, terutama sahabat-sahabat di Yogyakarta dan di Kalimantan Tengah.
ü
Harapan terakhir saya ingin
memenuhi, mewujudkan segala kewajiban (panggilan saya) sebagai anak yaitu
melayani ayah dan ibu, termasuk mencarikan meraka menantu.
0 komentar:
Post a Comment