Thursday 25 April 2013

Who Am I ?

Hhm… Sebelumnya perkenalkan puji Tuhan nama saya masih seperti yang dulu Robert Parlindungan Damanik. Biasa di panggil Robert. Saya berasal dari Kalimantan, tepatnya Kalimantan Tengah, Kabupaten Kota Waringin timur, Sampit. Saya adalah anak kedua dari empat orang bersaudara. Saya berasal dari keluarga yang bisa dibilang pas-pasan. Ayah saya adalah seorang wiraswasta dan ibu saya adalah seorang guru. Jujur saja untuk menjadi seorang mahasiswa itu bukanlah sebuah hal yang mudah bila harus dibandingkan dengan pendapatan kedua orang tua saya. Berbekal dengan penghasilan seorang guru yang notabenenya jelas berbeda dengan penghasilan guru diluar daerah dan pendapatan dari sebuah kios kecil yang dikelola seorang ayah mungkin bisa dibilang sangat minim sekali untuk membiayai biaya operasional sehari-hari ditambah dengan biaya sekolah sekolah dan kuliah anak-anaknya. Tapi saya bersyukur kedua orang tua saya adalah orang yang pekerja keras, bertanggung jawab, tangguh, empatik, dan ulet. Ada pribahasa yang mengatakan buah jatuh tak jauh dari pohonnya dan aku rasa itu benar adanya. Mungkin bagi dunia saya hanya setetes air dari luasnya lautan. Kecil dan gampang pecah. Bening dan mudah lenyap. Namun cukup satu hal yang saya tahu, saya dilahirkan bukan untuk jadi pecundang. I was born in here, in this word to became a winner. It’s my word, it’s my choise!!.

So, who am I? Siapakah saya? Saya adalah seekor ulat yang sedang belajar mencari jati diri, dan berusaha menikmati suatu proses dalam sebuah kepompong serta mau menentukan suatu keputusan untuk menjadi seekor kupu-kupu yang sukses dalam menekuni suatu bidang aspek kehidupan. Saya hanyalah seorang anak, seorang kaka, seorang teman, seorang sahabat dan seorang mahasiswa yang sedang berupaya untuk mewujudkan segala bentuk impian, harapan, keinginan dan cita-cita dari diri sendiri dan orang-orang disekitar saya. Saya sadari bahwa masih begitu banyak kekurangan yang  ada dalam diri ini. Masih ada ratusan bahkan berpuluh-puluh ribu sifat yang mungkin saja kerap menyakiti, melukai, menghancurkan, mematahkan segala tekat dan angan-angan mereka, orang-orang disekitarku yang kukasihi. Oleh karena itu dalam mewujudkan sebuah cita-cita dan harapan saya tidak bisa berdiri sendiri, saya membutuhkan support/dukungan penuh dari mereka karena keberadaan mereka sangat berarti buat saya, buat karir saya.

Rasa sosialisme, menghargai dan saling mendukung, memberikan yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah hal yang ingin aku terapkan dan resapi kelak, dimasa yang akan datang dalam hubungannya dengan mewujudkan cita-cita, impian dan harapan, dan dalam hubungannya dengan segala bentuk kegiatan sosial dimasyarakat.

Berbicara tentang cita-cita, impian dan harapan pasti kita tidak asing dengan kata-kata ini: “Bert, nanti selesai sekolah(kuliah) ingin menjadi apa?”. Pertanyaan yang simple tapi cukup menguras keringat. Trus terang kalau untuk orang seperti saya, pertanyaan ini agak sedikit rumit untuk dijawab karena kalau dilihat dari basic/latar belakang, saya adalah siswa lulusan IPA. Sudah jelas sangat berbeda sekali dari jurusan mata kuliah yang saya ambil sekarang. Itu adalah gambaran masa-masa ketika saya ingin memilih perguruan tinggi tempat saya melanjutkan pendidikan. Tapi akhirnya dengan segala pertimbangan dari segala faktor X akhirnya saya memutuskan sendiri untuk memilih jurusan Manajemen dengan harapan nantinya saya dapat mengelola usaha kecil ayah saya, yang mungkin sekarang belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan toko-toko atau ruko-ruko yang lain di luar sana. Tapi saya punya komitmen saya pasti bisa.. bisa.. dan bisa.. mengembangkannya menjadi seperti yang seharusnya. Itulah yang ingin aku capai saat ini. Aku ingin menjadi penerus usaha ayah. Tidak munafik, bila ada kesempatan aku juga ingin membuka kafe, rumah makan, tempat bilyard yang saya rasa potensi keberhasilannya lumayan besar mengingat belum begitu maksimalnya pengembangan usaha tersebut didaerah saya. Usaha apapun yang nantinya akan saya geluti saya akan maksimalkan, oleh karenanya saya ingin bener-bener belajar memahami konsep dan prinsip-prinsip manajemen, manajer sejati.

Alasan mengapa saya ingin menjadi seperti itu ialah karna dorongan hati. Saya mengerti dengan kondisi orang tua saya yang tidak selamanya mungkin akan seperti sekarang. Saya tidak ingin apa yang sudah kedua orang tua saya perjuangkan dengan susah payah, penuh cucuran keringat, sirna… lenyap… hilang begitu saja. Kami sebagai anak-anak mereka saya percaya masing-masing punya tujuan dan impian yang tidak sama. Tapi saya yakin setiap kami mengembangkan potensi kami masing-masing demi tujuan mengembangkan usaha kecil keluarga ini. Saya yakin kaka dan adik-adik saya juga memikirkan hal yang sama dengan saya. Dan saya rasa itu juga yang menjadi harapan anak-anak muda sekarang. Kuliah dengan benar, prestasi bagus dengan IP memuaskan, memahami dan mengamalkan materi jurusan yang diambil sebagai pertanggung jawaban kepada orang tua yang sudah rela berkorban mengorbankan masa tua mereka demi anaknya agar bisa mendapatkan bekal pendidikan minimal yang layak bahkan syukur-syukur bisa lebih dari apa yang mereka (orang tua) dapatkan dimasa lalu.
Belajar banyak dari kisah hidup mereka semakin membuat saya sadar harus menjadi seperti apa saya sekarang dan nanti. Tak ingin menghancurkan impian mereka.

Bagaimana saya mewujudkannya?
Belajarlah sejak dini dengan segala situasi dan kondisi dimana kita berada. Rendahkan diri dan mau belajar. Jangan sungkan untuk bertanya kepada yang lebih dewasa. Saya pribadi sangat senang dengan orang yang mempunyai segudang pengalaman. Banyak hal menarik yang bisa saya pelajari, renungkan tentang kehidupan dunia ini dengan segala penyimpangan dan kebenarannya. Banyak bertanya menunjukan keseriusan, rasa ingin tau yang nanti akan sangat membantu sekali ketika kita dihadapkan pada situasi yang serupa maupun berbeda. Setidaknya kita sudah memiliki sedikit bekal ketika akan memulai atau akan melanjutkan suatu usaha.
Yang terpenting itu mengalahkan diri sendiri dan mau membuka hati untuk terus belajar. Inilah kunci kesuksesan menurut saya. Kesuksesan itu bukan keputusan tetapi kesempatan.
Profesionalisme dan tentukan planning dengan jelas. Jadilah professional dalam segala pekerjaan, entah ketika menjadi karyawan maupun boss. Belajar menikmati dan menghargai suatu proses. Bentuk karakter diri yang kuat mental dan professional. Berikan perencanaan yang jelas mau jadi seperti apa dan bagaimana usaha yang saya dan anda geluti. mempertimbangkan matang-matang sebelum menentukan keputusan.
Tidak kalah pentinya dengan yang diatas ialah membangun sebuah kepercayaan. Bangunlah sebuah kepercayaan sejak dini dan dalam hal apapun dan sekecil apapun. Jadilah pribadi yang bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang telah diberikan kepada kita. Pasti bisa ^^

Seperti yang saya bilang sebelumnya, belajar menikmati dan menghargai suatu proses. Bicara tentang kapan waktu yang tepat untuk mewujudkan itu? akan terjawab ketika kita saya dan anda lagi dan lagi mau belajar menikmati dan menghargai suatu proses.
Terkadang apa yang telah kita kerjakan, berbanding terbalik dengan apa yang kita harapkan. Disilah klimaks ketika menjalani suatu usaha. Oleh karena itu perlu disadari bahwa kegagalan itu adalah bagian dari suatu poses kesuksesan. Seseorang yang sukses ialah mereka yang pernah mengalami beribu-ribu kali kegagalan. Tidak ada seorang pun yang pernah sukses kalau tidak pernah gagal. Inilah trasformasi kehidupan. Namun andai boleh memilih menurut saya semakin cepat mewujudkannya ya semakin baik, tetapi menjalankan/lakukan demi benar bukan demi baik. Prediksi 1 tahun setelah lulus kuliah kalau bisa harus ada dari salah satu planning yang sudah dikerjakan minimal konsepnya pelaksanaan pengembangan usaha terlebih dahulu.

The last, dimana saya akan mewujudkan cita-cita saya?
Dengan tegas saya katakana ditanah kelahiran saya, Kalimantan. Saya ingin menjadikan Kalimantan nantinya sebagai pusat dari usaha keluarga saya. Setelah berkembang dan kondisi memungkinkan barulah saya akan mencoba membuka unit baru dikota-kota proivinsi sekitar step by step. Setelah sudah tersebar beberapa unit dibeberapa provinsi Kalimantan, mungkin saya akan mancoba membuka unit lagi diluar Kalimantan. Jawa, Sumatra, Maluku, Papua dan sebagainya. Saya tau untuk mewujudkan harapan ini sangatlah tidak mudah untuk itu biarlah ini menjadi sebuah motivasibagi saya agar bisa belajar dan bekerja lebih giat lagi nantinya.Tetap untuk lebih memfokuskan pengembangan usaha keluarga lebih dahulu, perencanaan untuk membuka unit bisa dilakukan dikemudian hari jika kondisi dan keadaan sudah memungkinkan.

Akhir kata, mungkin cukup sekian yang dapat saya sampaikan, sangat dibutuhkan kritik dan saran guna dapat tercapainya perencanaan ini kedepannya. Sekian dan terima kasih.

0 komentar:

Post a Comment